Pada
dasarnya setiap bangsa berhak mengatur pemerintahannya sendiri tanpa
campur tangan bangsa asing. Adanya intervensi bangsa lain berakibat
terjadinya perombakan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Bangsa Indonesia
yang mengalami intervensi bangsa asing selama 350 tahun tersebut telah
menimbulkan dampak fisik maupun mental yang sampai sekarang masih membekas. Perjuangan yang memakan waktu yang sangat
panjang tersebut, akhirnya sampai pada titik puncaknya yaitu proklamasi
kemerdekaan Indonesia.
A. Alasan Jepang Membentuk BPUPKI
Keterlibatan
Jepang masa Perang Dunia II mampu mengubah peta kekuasaan negara-negara Eropa di Asia Pasifik. Sejak serangannya ke
Pearl Harbour tahun 1941, Jepang dapat merebut satu persatu daerah
kekuaasaan negara-negara Eropa di Asia Pasifik. Dimulai dari Guam, Bismark,
Hongkong, Indocina, Philipina, Birma, Malaya, Singapura dan Indonesia. Kemenangan Jepang tersebut ternyata tidak berlangsung
lama, karena Amerika Serikat dan sekutunya
mengadakan serangan balik dengan membentuk pertahanan bersama yaitu ABDA Com
dan front ABCD yang dipusatkan di Australia. Sebenarnya sasaran Jepang yang
terakhir adalah Australia, tetapi dapat dihadang oleh blok sekutu di Laut
Karang tanggal 7 Mei 1942.
Sejak
kekalahannya di Laut Karang tersebut, Jepang mulai terdesak sehingga mengubah
strategi perang dari ofensif ke
defensif. Tindakan ini berakibat satu
persatu pangkalan militer Jepang dapat dikuasai oleh blok sekutu. Bulan
Pebruari 1944, pangkalan Jepang di kepulauan Marshall jatuh. Selanjutnya tanggal
19 Juni 1944 pangkalan angkatan laut di Guam jatuh dan puncaknya 9 Juli
1944 pangkaln militer di Saipan (kepulauan Mariana) dapat dikuasai sekutu.
Sejak saat itu satu persatu wilayah jajahan Jepang dapat dikuasai
lagi Blok sekutu. Kondisi kekalahan Jepang tersebut berakibat terjadinya
pergolakan dalam kabinet di Jepang, sehingga
Perdana Mentri Tojo diganti dengan Perdana Mentri Koiso Kuniaki. Menyadari
kondisi Jepang yang selalu terdesak di medan pertempuran, maka pemerintah Jepang berusaha menarik simpati Bangsa Indonesia
dengan melancarkan program propagandanya yang antara lain ;
Ø mengikut sertakan para pemimpin Bangsa Indonesia dalam
pemerintahan
Ø
pada tanggal 7 September 1944, PM
Koiso mengeluarkan janji dalam pidatonya di depan parlemen Jepang yaitu akan
memberikan kemerdekaan kepada Bangsa Indonesia dikelak kemudian hari.
Untuk
merealisasi janji tersebut, maka tanggal 1 Maret 1945 Jepang mengumumkan akan didirikannya Dokuritsu Zyunbi Tyosakai
(BPUPKI) yang bertugas mempelajari,mempersiapkan segala hal yang
berkaitan dengan pembentukan negara
Indonesia. Bahkan perwira angkatan laut Jepang yaitu Laksamana Maeda
mendukung sepenuhnya perjuangan Bangsa Indonesia antara lain dengan cara ;
membiayai perjalanan pidato keliling Soekarno-Hatta
ke berbagai wilayah di Indonesia diantaranya Makasar (April 1945), Bali danBanjarmasin
(Juni 1945).
Kekalahan
Jepang dalam Perang Dunia II tersebut memberikan dampak yang besar bagi Bangsa Indonesia. Dalam kondisi focum
of power, Bangsa Indonesia mampumemanfaatkannya dengan baik untuk
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
Dibalik
Peristiwa
Perdana Mentri Tojo Hideki Tojo lahir di Iwate tahun 1884
yang merupakan anak dari seorang jenderal. Ia
lulus dari akademi militer tahun 1905 dan Seskoad tahun 1915. Pada tahun 1921,
iadikirim ke Jerman dan menjadi
perwira penghubung serta akhirnya menjadi wakil komandan Akademi Militer tahun 1933. Karier selanjutnya, Tojo menjadi
Kepala Staf tentara Kwantung dan pemimpin operasi militer terhadap
pasukan Cina di wilayahChahar.Puncak karier dari Hideki Tojo terjadi tahun 1941,
ia diangkat menjadi PerdanaMentri yang sekaligus sebagai mentri peperangan. Ia
seorang jendral yang berhaluan keras, sehingga mendukung bergabungnya
Jepang dalam blok fasis bersama dengan
Italia dan Jerman.Tindakan agresifnya
diwujudkan dalam penyerangan Jepang ke Pearl Harbour (Hawai) sehingga
Jepang melibatkan diri dari PD II. Setelah Jepang kalah dalam PD II, ia dicap sebagai tokoh penjahat
perang dan tahun 1948 menjalani hukuman gantung. Sumber : Majalah
Dirgantara, Edisi Desember 2004
B. Penyusunan Dasar dan Konstitusi
untuk Negara yang Akan Didirikan
Sejak
PM Koiso mengeluarkan janji akan memberi kemerdekaan kepada BangsaIndonesia, maka Jepang memperbolehkan Bangsa
Indonesia menggunakan Identitasnya, diantaranya boleh menyanyikan lagu
Indonesia Raya dan mengibarkan bendera merah putih. Adapun wujud nyata
dari janji tersebut adalah pendirian BPUPKI tanggal 29 April1945 dengan
diketuai oleh Dr. Rajiman Wedyodiningrat. BPUPKI beranggotakan 64 orang termasuk ketua, ketua muda (2orang) dan
Sekretaris. Keanggotaan BPUPKI merupakan wakil dari berbagai pihak yaitu 4
orang dari Arab dan keturunan Belanda, 7 orang Jepang dan lainnya
berasal dari wakil-wakil Bangsa Indonesia. Pada tanggal 28 Mei 1945
diselenggarakan upacara peresmian BPUPKI di gedung Cuo Sangi In, Jl. Pejambon Jakarta yang dihadiri oleh Jendral Itagaki
(Panglima Tentara wilayah VII di Singapura) dan Letnan Jendral Nagano (Panglima
Tentara XVI di Jawa). Setelah diresmikan BPUPKI segera mengadakan sidang yang
pertama tanggal 29 Mei-1 Juni 1945. Dalam sidang pertama yang membicarakan
rumusan dasar negara ini muncul tiga tokoh yang mengusulkan rancangan
dasar negara yaitu Ir. Soekarno, Mr. Supomo, dan Moh. Yamin. Usulan pertama diajukan oleh Mr. Moh. Yamin yang
disampaikan pada 29 Mei 1945 dengan rumusan lima azas sebagai dasar
negara sebagai berikut :
·
Peri kebangsaan
·
Peri kemanusiaan
·
Peri Ketuhanan
·
Peri Kerakyatan
·
Peri kesjahteraan rakyat
Pada
tanggal 31 Mei 1945 Prof. Dr. Mr. Supomo mengusulkan gagasan dasar negara yaitu
:
·
Faham negara persatuan
·
Kekeluargaan
·
Keseimbangan lahir batin
·
Musyawarah
·
Keadilan rakyat
Usulan
ketiga dalam Sidang BPUPKI disampaikan Ir. Soekarno tanggal 1 Juni1945 yaitu
rumusannya sebagai berikut :
·
Kebangsaan Indonesia
·
Internasionalisme atau peri
kemanusiaan
·
Mufakat atau demokrasi
·
Kesejahteraan sosial
·
Ketuhanan Yang Maha Esa
Kelima rumusan yang dikemukakan Ir. Soekarno tersebut
setelah ada perubahan dinamakan Pancasila sehingga sampai
sekarang setiap tanggal 1 Juni dikenal sebagai hari lahirnya Pancasila.
Setelah Sidang I selesai, BPUPKI membentuk panitia kecil
yang bertugas menampung
saran-saran, usul-usul, dan konsepsi para anggotanya. Panitia tersebut diketuai
Ir. Soekarno dengan anggotanta sembilan orang. Sehingga dikenal dengan istilah
Panitia Sembilan, yaitu Ir. Soekarno, K.H Wahid Hasyim, Drs. Moh. Hatta, Kahar
Muzakir, Mr. A.A. Maramis, H. Agus Salim, Mr. Ahmad Soebarjo, Mr. Moh.Yamin, dan Abi Koesno Tjokrosoejoso. Panitia Sembilan
tersebut telah menghasilkan rumusan tentang
maksud dan tujuan pembentukan negara Indonesia yang akhirnya diterima dengan
suara bulat dan diberi nama Piagam Jakarta (Jakarta Charter) pada tanggal
22 Juni 1945. Di dalam Piagam Jakarta termuat rumusan dasar negara yaitu
sebagai berikut :
1)
Ketuhanan dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
2)
Kemanusiaan yang adil dan beradab
3)
Persatuan Indonesia
4)
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5)
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Sidang
BPUPKI yang kedua diselenggarakan tanggal 10-17 Juli 1945. Panitia Sembilan melaporkan hasil kerjanya yang berupa
rancangan hukum dasar negara Indonesia dan disetujui dalam Rapat Pleno
BPUPKI. Selanjutnya BPUPKI membentuk panitia
perancang UUD yang diketuai oleh Ir. Soekarno. Panitia perancang tersebut kemudian
membentuk panitia kecil perancang UUD yang diketuai oleh Mr. Supomo. Anggotanya
adalah Wongsonegoro, Ahmad Subarjo, Maramis, Pandji Singgih, Agus Salim, dan
Dr. Sukiman. Tugas panitia kecil adalah menyempurnakan dan menyusun kembali
rancangan UUD yang telah disepakati berdasar Piagam Jakarta. Dan pada tanggal
14 Juli 1945 panitia kecil tersebut berhasil merumuskan :
·
Pernyataan Indonesia Merdeka
·
Pembukaan UUD
·
Batang Tubuh UUD
Pernyataan
Indonesia Merdeka dan rumusan pembukaan UUD diambilkan dari rumusan Piagam Jakarta yang telah disempurnakan dan
disepakati bersama. Dalam sidang BPUPKI terjadi perselisihan pendapat
antara golongan nasionalis dan agama mengenai dasar
negara terutama sila pertama. Golongan agama (Islam) menghendaki agar sila pertama
tetap seperti bunyi dalam piagam Jakarta, tetapi golongan nasionalis terutama wakil dari Indonesia bagian timur keberatan dengan
bunyi “kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya “. Meskipun
terjadi perselisihan pendapat namun sidang BPUPKI berhasil mencapai kesepakatan
bersama dengan musyawarah mufakat.
Dibalik Peristiwa
Mohammad Yamin Mohammad Yamin lahir
di Sawahlunto, 23 Agustus 1903. Beliau seorang Sarjana Hukum, tokoh politik dan sejarahwan yang sangat aktif diberbagai
kegiatan yang antara lain :
Ø Ketua Jong Sumatraen Bond (1926-1928)
Ø Tokoh Partindo (1932-1938
Ø Anggota Volksraad (1938-1942)
Ø Anggota penasehat organisasi Putera
Ø Penasehat Indonesia di KMB
Ø Mentri kehakiman (1951)
Ø Ketua Dewan Perancang Nasional
Ø Anggota DPR RI sejak 1950
Ø Penasehat Lembaga Pembinaan Hukum Indonesia
C. Peranan PPKI dalam Proses Persiapan
Kemerdekaan Indonesia
Setelah
tugas BPUPKI menyusun rancangan dasar negara dan UUD selesai, maka badan
tersebut dibubarkan dan tanggal 7 Agustus 1945 dibentuk PPKI. PPKI merupakan badan yang bertugas untuk mempersiapkan
segala sesuatu yang berkaitan dengan kemerdekaan
Indonesia. Keanggotaan PPKI mencerminkan wakil dari berbagai lapisan dalam
masyarakat, sehingga benar-benar merupakan wadah aspirasi bangsa Indonesia dalam
mewujudkan kemerdekaan.PPKI yang bertugas
mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan pendirian suatu negara.
PPKI yang tersebut atas dasar perintah dari Jendral Terauchi (penguasa
tertinggi di Asia Tenggara) yang berkedudukan di Saigon. Tanggal 9 Agustus1945 Ir. Soekarno, Dr. Moh. Hatta, dan Dr. Rajiman
dipanggil ke Dalat (Vietnam) oleh Jendral
Terauchi. Dalam pertemuan tersebut Jepang berjanji akan memberikan kemerdekaan
kepada bangsa Indonesia pada tanggal 24 Agustus 1945 dengan
wilayahnya bekas wilayah kekuasan Hindia Belanda.
PPKI
baru mengadakan sidang pada tanggal 18 Agustus
1945 sehari setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan. Sidang PPKI membahas
pemilihan presiden dan wakil, kelengkapan negara, pembagian daerah, dan lain-lain.
PPKI adalah badan yang merupakan bentukan asli Bangsa Indonesia, karena tanpa sepengetahuan Jepang, anggotanya yang semula
hanya 21 orang ditambah 6 orang.
Tindakan tersebut menunjukkan bahwa PPKI bukan milik Jepang, tetapi merupakan prakarsa Bangsa Indonesia sendiri untuk
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
Adapun susunan pengurus PPKI adalah sebagai
berikut :
Ketua : Ir. Sukarno
Wakil Ketua : Drs. Mohammad Hatta
Anggota : 1. dr. Rajiman Wedyodiningrat 2. Oto Iskndardinata
3.
Wachid Hasyim 4.
Ki Bagus Hadikusumo
5.
Surjohadimidjojo 6.
Mr. Sutarjo K
7. R.P Suroso 8.
Mr. Supomo
9. Abdul Kadir 10.
BPH. Purubojo
11.
Drs. Moh. Amir 12.
Teuku Moh. Hasan
13.
Mr. Abdul Abas 14.
Dr. Ratu Langie
15. Andhie Pangeran 16. Hamidhan.
17. Mr. I Goesti Ketoet Padja 18. Mr. J. Latuharhary
19. Drs. Yap Tjwan Bing 20. Mr. Ahmad Subarjo
21. Iwa Kusuma Sumantri 22. Mr. Kasman Singodimejo
23. Ki Hajar Dewantoro 24. RAA. Wiranatakusuma
25. Sayuti Melik
PPKI
baru mengadakan sidang pada tanggal 18 Agustus 1945 dengan menghasilkan
keputusan sebagai berikut :
·
Memilih dan mengangkat
Sukarno-Hatta sebagai presiden dan wakil presiden.
·
Mengesahkan UUD 1945
·
Membentuk sebuah Komite Nasional
Dalam
sidang PPKI ternyata muncul perselisihan pendapat diantara anggotanya. Hal ini merupakan manusiawi, karena pada dasarnya
manusia memiliki sifat ingin dihargai pendapatnya. Perbedaan pendapat dalam sidang tersebut
ternyata dapat diatasi dan terselesaikan dengan baik, sehingga muncul
kesepakatan bersama. Sidang PPKI merupakan
sebuah cermin bahwa ternyata perjuangan para pemimpin bangsa
Indonesia membawa hasil yang gemilang dan mampu mengantarkan bangsa Indonesia ke gerbang kemerdekaan.
Peran PPKI dalam rangka mewujudkan pemerintahan Indonesia yang berdaulat
sudah kelihatan sejak menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia. Puncak dari peran PPKI terjadi sesudah proklamasi
kemerdekaan yaitu dengan mengadakan sidang-sidang PPKI sebanyak tiga
kali.
RANGKUMAN
v
Jepang mulai
terjepit sejak kekalahannya dalam pertempuran di Laut Karang dan puncaknya setelah dua kota
penting yaitu Hirosima dan Nagasaki dibom oleh sekutu.Kondisi Jepang tersebut menguntungkan Bangsa Indonesia
karena Jepang membentuk BPUPKI yang bertugas mempersiapkan kemerdekaan
Indonesia.
v
BPUPKI
merupakan badan yang sangat penting bagi persiapan kemerdekaanIndonesia. Melalui BPUPKI pemimpin Bangsa Indonesia berhasil
menyusun rumusan dasar negara dan UUD 1945.
Dengan adanya PPKI Bangsa Indonesia berhasilmemproklamasikan
kemerdekaan.
v
Peran PPKI
sangat penting bagi perjuangan bangsa Indonesia. Tokoh-tokoh PPKI berhasil merumuskan naskah proklamasi, bahkan berperan
dalam pembentukan alat-alat kelengkapan negara.
PENGAYAAN
Piagam Jakarta atau Jakarta
Charter
Ø
Tanggal 22 Juni 1945 sudah terbentuk
panitia sembilan yang terdiri dari : Ir. Sukarno,Drs.Moh.Hatta, Mr. Muhammad
Yamin, Mr.Ahmad Subarjo, Mr.AA.Maramis, AbdulKadir Muzakir, Wachid Hasyim,
H.Agus Salim, dan Abi Kusno Tjokrosujoso. Panitiatersebut berhasil mengeluarkan
“ Piagam Jakarta” atau Jakarta Charter.
Ø
Piagam Jakarta
adalah hasil kesepakatan dari anggota BPUPKI yang menggambarkanrumusan dasar
negara yang telah diproses oleh Panitia Sembilan.
Ø
Adapun Rumusan dasar negara yang terdapat dalam Piagam Jakarta adalah
sebagai berikut :
1). Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam
bagi pemeluknya.
2). Kemanusiaan yang adil dan beradab
3). Persatuan Indonesia
4).Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratanPerwakilan
5). Keadilan sosial bagi rakyat Indonesia
GLOSSARIUM
§ Defensif : strategi perang dengan cara mundur ke pertahanan.
§ Dokuritsu Junbi Cosakai : BPUPKI
§ Dokuritsu Junbi Inkai : PPKI
§ Ofensif : strategi perang dengan cara gerak cepat dan maju
§ Jakarta Charter : Piagam Jakarta yang memuat dasar negara
§ Panitia kecil : Panitia penyusun dasar negara yang berjumlah
9 orang
§ Pocum of power : kekosongan kekuasaan
§ Ultimatum : peringatan keras
Peristiwa Sekitar Proklamasi dan
Proses TerbentuknyaNegara Kesatuan Republik Indonesia
A.
Perbedaan Perspektif Antar Kelompok Sekitar Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Sejak
lahirnya Budi Utomo sudah diwarnai perbedaan pendapat antara golongan tua dengan golongan muda. Golongan tua pada umumnya
terdiri dari tokoh-tokoh yang ikut duduk dalam pemerintahan, sedangkan golongan
muda terdiri dari pemuda-pemuda yang radikal tidak mau bekerjasama dengan
penjajah. Perselisihan kedua golongan tersebut terjadi sampai menjelang
proklamasi kemerdekaan.
1. Perbedaan Perspektif antar
Kelompok Sekitar Proklamasi
Pada masa pendudukan Jepang sudah terbentuk kelompok
pemuda yang melancarkan gerakan Ilegal. Mereka berjuang dengan cara
memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang diberikan Jepang untuk menanamkan
nasionalisme ke generasi muda.
Kelompok tersebut antara lain :
a)
Kelompok Syahrir. Kelompok ini
memanfaatkan Asrama Indonesia Merdeka untuk mendidik generasi muda dengan
ajaran sosialis, demokrat dan nasionalisme.
b)
Kelompok Sukarni. Kelompok
Sukarni melancarkan gerakan ilegal dengan memanfaatkan asrama angkatan baru Indonesia. Mereka menginginkan
kemerdekaan Indonesia diumumkan secepat mungkin, tanpa campur tangan
dari pihak Jepang.
c)
Kelompok Ahmad Subarjo. Kelompok
ini terdiri dari pemuda yang bekerja di dinas angkatan laut Jepang.Mereka
menanamkan nasionalisme ke generasi muda dengan memanfaatkan asrama Indonesia Merdeka dengan mendatangkan guru yang
antara lain Iwa Kusuma Sumantri, Ir.Sukarno dan Mohammad Hatta.
d)
Kelompok Chaerul Saleh. Caerul Saleh memanfaatkan BAPERPPI ( Badan
Permusyawaratan Perhimpunan Pelajar
Indonesia) untuk mendidik para pemuda dan pelajar dalam rangka persiapan kemerdekaan.
e)
Kelompok Pelajar dan Mahasiswa. Kelompok
ini diwakili mahasiswa dari fakultas kedokteran Jakarta yang dipimpin oleh Johar Nur. Mereka berhasil menyatukan
mahasiswa dan pelajar dengan menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan
bangsa.
Menjelang
proklamasi antara golongan tua dengan golongan muda menunjukkan sikap yang berbeda dalam menghadapi kondisi focum
of Power. Golongan tua yang sifatnya
lamban dan terlalu hati-hati, bersikap tidak tergesa-gesa untuk memproklamasikan
kemerdekaan. Golongan muda yang sifatnya radikal dan emosional menghendaki agar
kemerdekaan secepatnya diumumkan.
2. Peristiwa
Rengasdengklok
Pada
tanggal 6 Agustus 1945 kota Hirosima dibom oleh sekutu dan berikutnya 9 Agustus
1945 kota Nagasaki dibom. Pengeboman tersebut berakibat lumpuhnya kekuatan
Jepang, sehingga Jepang menyerah tanpa syarat pada tanggal 15 Agustus 1945.
Kondisi Jepang tersebut yang semula ditutup-tutupi akhirnya terdengar juga oleh Bangsa Indonesia, apalagi
Jepang sebelumnya telah mempersiapkan bangsa Indonesia.
Bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan
Indonesia”. Kalimat kedua disusun oleh Ir. Sukarno yang berbunyi “ hal-hal yang mengenai
pemindahan kekuasaan dan lain-lain akan
diselenggarakan dengan cara yang secermat-cermatnya serta dalam tempo yang
sesingkat-singkatnya.” Kalimat tersebut ahkirnya disempurnakan
oleh Drs. Muhammad Hatta sehingga bunyinya menjadi teks proklamasi yang kita miliki sekarang ini, termasuk kata
“tempoh” diganti “tempo”, wakil bangsa Indonesia
diganti “atas nama Bangsa Indonesia”, serta “Djakarta 17-8-05 diganti Jakarta,
hari 17 boelan 8 tahun 05”. Konsep naskah proklamasi tersebut, akhirnya
disetujui oleh semua anggota PPKI yang hadir
dalam rapat tersebut. Selanjutnya muncul masalah mengenai siapa yang akan
menandatangani naskah proklamasi tersebut. Sukarni mengusulkan agar
naskah proklamasi ditandatangani oleh Sukarno dan Hatta atas nama Bangsa
Indonesia. Usul tersebut diterima dan
selanjutnya Sayuti Melik mengetik naskah tersebut dan ditandatangani Sukarno-Hatta. Rapat berakhir pada
pukul 03.00 dinihari dengan menghasilkan sebuah naskah proklamasi yang
resmi/autentik.2.
Pembacaan Teks Proklamasi
Setelah
teks proklamasi selesai disusun, maka tinggal menentukan tempat
untuk membacakan naskah proklamasi tersebut. Sukarni mengusulkan agar
naskah proklamasi dibacakan di Lapangan
Ikada dengan maksud agar seluruh Bangsa Indonesia segera mengetahui proklamasi tersebut. Ir.Sukarno dan
Hatta tidak setuju dengan pertimbangan,
jika dilaksanakan di Lapangan Ikada nanti akan memancing bentrokan rakyat dengan militer Jepang. Ir. Sukarno
mengusulkan agar naskah proklamasi dibacakan di rumah kediamannya yaitu
di jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta.
Pada tanggal 17 Agustus 1945, para
pemuda, golongan tua yang antara lain; Ki Hajar
Dewantoro, KH. Mas Mansyur, Sam Ratulangi, Buntaran, Abi Kusno,Mr. Sartono,
AK. Pringgodigdo, Otto Iskandardinata
dan masyarakat sudah berkumpul di halaman
kediaman Ir. Sukarno. Banyak juga pemuda dan masyarakat yang sudah terlanjur
berkumpul di lapangan Ikada karena dikiranya tempat pembacaan
naskah proklamasi di tempat tersebut. Masyarakat dengan tertib dan
antusias menanti saat dibacakan teks proklamasi. Sebelum naskah
proklamasi dibacakan, terlebih dahulu Ir.Sukarno menyampaikan pidato sambutan.
Tepat
pukul 10.00 WIB naskah proklamasi dibacakan
oleh Ir. Sukarno yang didampingi oleh Drs. Muhammad Hatta. Setelah pembacaan selesai dilanjutkan pengibaran
bendera merah putih oleh Suhut dan Latif Hendraningrat. Secara spontan masyarakat yang hadir dalam acara tersebut
mengiringinya dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Peristiwa
tersebut berlangsung hanya kurang lebih satu jam, namun pengaruhnya besar
sekali bagi Bangsa Indonesia. Peristiwa tersebut membuktikan bahwa perjuangan Bangsa Indonesia sudah mencapai puncaknya dan
berhasil dengan gemilang untuk mewujudkan cita-citanya memperoleh
kemerdekaan.
3. Makna
Proklamasi
Proklamasi
kemerdekaan Bangsa Indonesia mempunyai makna yang sangat mendalam, hal ini terlihat dalam bunyi naskah
tersebut. Kemerdekaan yang diperoleh Bangsa Indonesia bukan karena pemberian
bangsa lain, akan tetapi merupakan hasil jerih payahnya sendiri,
berkat kegigihan dan keuletan dalam menghadapi segala
bentuk pemerasan dari penjajah. Proklamasi tersebut juga ditunjukkan
kepada dunia luar bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa yang tidak bisa
diganggu gugat oleh siapapun. Konsekuensinya dengan proklamasi tersebut, Bangsa
Indonesia siap menghadapi segala kemungkinan nanti yang muncul dan mengancam
keberadaan Bangsa Indonesia sebagai negara
merdeka. Hal ini wajar, karena kenyataannya Jepang kalah terhadap sekutu
dan sekutu beranggapan berhak mengambil alih kekuasaan di Indonesia. Apalagi Belanda
masih ingin berkuasa di Indonesia. Kita sebagai Bangsa Indonesia harus bangga
memiliki tokoh-tokoh pergerakan nasional yang memiliki pikiran brilian yang
berhasil menyusun naskah proklamasi dan mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia. Kalimat demi kalimat yang tersusun dalam naskah
proklamasi membuktikan bahwa isi proklamasi tersebut mempunyai arti dan makna
yang mendalam bagi Bangsa Indonesia.
Adapan makna proklamasi tersebut dapat ditinjau dari dua segi yaitu :
a)
Secara Hukum Naskah proklamasi dapat
menggantikan kedudukan hukum kolonial Barat denganhukum Indonesia.
b)
Secara Politis Naskah proklamasi
berarti Bangsa Indonesia berhasil melepaskan diri dari belenggu penjajahan
bangsa asing, sekaligus berhasil membuat pemerintahan sendiri. Secara defacto
syarat terbentuknya negara sudah ada yaitu penduduk,wilayah dan
pemimpinnya.
Di Balik Peristiwa Nama naskah
pernyataan kebebasan bangsa Setiap bangsa yang berhasil membebaskan diri dari
kekuasaan bangsa lain sudah pasti
mengumumkan segera kemerdekaannya ke seluruh dunia sebagai bukti adanya kebebasan mengatur pemerintahannya sendiri.Adapun
naskah pernyataan kemerdekaan setiap
negara berbeda-beda namun maknanya sama, negara tersebut antara
lain :
~ Indonesia : Proklamasi
~ Amerika Serikat : Declaration of
Independence
~ Perancis : Declaration des Droits
it Hume du Citoyen
~ PBB : Universal Declaration of
Human RightsSumber : Sej Nas dan Dunia, 1997
C. Proses Penyebarluasan Berita
Proklamasi Kemerdekaan
Makna proklamasi yang begitu besar
terhadap Bangsa Indonesia, untuk itu berita proklamasi
harus segera diketahui oleh seluruh Bangsa Indonesia maupun bangsa lain didunia.
1)
Proses
Penyebarluasan Berita Proklamasi.
Setelah naskah proklamasi berhasil dibacakan, selanjutnya
ditunjuk tokoh-tokoh yang mendapat tugas
untuk menyebar luaskan berita proklamasi tersebut yaitu antara lain; M.
Yusuf, Ronodipuro, Suprapto, Bachtiar Lubis, dan Syahrudin. Penyebarluasan berita proklamasi dimulai dengan cara menyerahkan fotocopy teks
proklamasi ke Syahrudin yang akan diteruskan ke kepala bagian radio
(Waidan B.Palinewen). F. Wuzseorang petugas
penyiaran selanjutnya menyiarkan teks proklamasi tiga kali berturut-turut
pada pagi hari itu juga.
Jepang sebenarnya melarang penyiaran berita tersebut, tetapi
berita proklamasi tetap disiarkan sampai
pukul 16.00 WIB, sehingga masyarakat luar Jakarta segera megetahui berita
tersebut. Jepang akhirnya menyegel pemancar radio tersebut pada tanggal
20 Agustus 1945. Tindakan Jepang tersebut tidak mematahkan semangat para pemuda, mereka justru mendirikan pemancar
radio baru yang berhasil didirikan di Menteng 31 sehingga berita
proklamasi dapat disiarkan kembali. Selain pemancar radio tersebut, ternyata berdiri juga pemancar radio
Hoso Kanri Kyoku dengan tokohnya Susilo Harjo, M. Yusuf, Ronodipuro, dan
Bachtiar Lubis. Radio Voice of Indonesia yang berada di kementrian
penerangan juga ikut menyebarluaskan berita proklamasi.
Berita proklamasi juga disebarluaskan melalui surat kabar,
pamflet, spanduk, poster, pengeras
suara dan sebagainya. Surat kabar yang memuat berita proklamasi antara
lain; surat kabar Niews Blad, Tjahaya Karya (bandung), Soeara Asia (Surabaya) dan sebagainya. Peran percetakan Balai Pustaka
dibawah Suparjo besar sekali karena berhasil
mencetak beribu-ribu eksemplar, begitu juga percetakan Asia Raya yang dipimpin
BM. Diah. Dampak yang dirasakan begitu besar dari proses penyebaran
berita proklamasi tersebut, sehingga satu persatu bangsa di dunia mau
mengakui kemerdekaan Bangsa Indonesia yang antara lain; Mesir, Libanon, India,
Irak, Saudi Arabia.
2)
Sikap
Rakyat di berbagai Daerah terhadap Berita Proklamasi .
Sejak mendengar berita proklamasi, masyarakat Indonesia
menyambutnya dengan rasa gembira. Rakyat meneriakkan pekik kemerdekaan “Merdeka
atau Mati” dan“Sekali Merdeka Tetap Merdeka”. Kegembiraan rakyat ini terjadi
tidak hanya diJakarta, tetapi sampai juga di luar Jawa bahkan akhirnya rakyat
seluruh Indonesia mengetahuinya. Semua ini berkat media penyebaran berita
proklamasi yang begitu cepat dan utusan daerah yang membawa berita proklamasi.
Meskipun ada sebagian rakyat yang tidak percaya akan berita proklamasi
tersebut. Kaum muda menyambut berita proklamasi dengan suka cita, dan diwarnai
rasa kekhawatiran, karena serdadu Jepang masih berjaga-jaga di pos-pos penting
di wilayah Indonesia. Pemuda banyak yang akhirnya merebut tempat-tempat penting
dari penjagaan serdadu Jepang. Kekhawatiran tersebut beralasan karena
Jepang disuruh oleh sekutu untuk menjaga keamanan di Indonesia selama sekutu
belum datang ke Indonesia. Kondisi tersebut berakibat terjadinya bentrokan
antara serdadu Jepang dengan pemuda Indonesia.
D. Proses Terbentuknya Pemerintahan
Republik Indonesia dengan Sidang PPKI
Dengan
proklamasi kemerdekaan yang diumumkan tanggal 17 Agustus 1945 tersebut bukan berarti tugas dari PPKI berakhir.
Justru PPKI memulai tugas baru dalam rangka penyusunan badan
kelengkapan negara. Syarat berdirinya sebuah negara sudah ada semua kecuali ada satu yang belum terpenuhi yaitu
pemerintahan yang berdaulat. Presiden danWakil presiden baru diangkat tanggal
18 Agustus 1945, begitu juga UUD baru disyahkan sehingga belum terbentuk badan kelengkapan negara. Oleh karena itu
sehari setelah proklamasi PPKI mulai mengadakan sidang-sidang
sebagai berikut ;
1.
Sidang PPKI
pertama diselenggarakan tanggal 18 Agustus 1945 dan berhasil memutuskan antara lain :
1). Mengesahkan dan menetapkan UUD RI yang dikenal dengan
nama UUD 1945.
2). Memilih Ir. Sukarno sebagai
presiden, dan Drs. Muhammad Hatta sebagai wakil presiden
RI.
3). Sebelum terbentuknya MPR, pekerjaan presiden untuk
sementara waktu dibantu olehKomite Nasional.
2.
Sidang kedua
diselenggarakan tanggal 19 Agustus 1945 dengan menghasilkan 2 keputusan
yaitu :
1). Pembagian wilayah yang terdiri dari
8 propinsi yaitu (Jawa Barat, Jawa Tengah,Jawa
Timur, Borneo, Sulawesi, Maluku, Sunda Kecil dan Sumatra).
2). Menetapkan 12 kementrian dalam
lingkungan pemerintahan yaitu (KementrianDalam Negri, Kementrian Luar Negri, Kehakiman, Keuangan,
Kemakmuran,Kesehatan,
Pengajaran, Sosial, Pertahanan, Penerangan, Perhubungan danPekerjaan Umum).
3.
Sidang PPKI yang ketiga diselenggarakan
tanggal 22 Agustus 1945 dengan memutuskan membentuk 3 hal yaitu :
1). Komite Nasonal
2). PNI
3). BKR
1.
Pengesahan UUD 1945.
UUD 1945 merupakan salah satu
peraturan perundang-undangan yang dijadikan pedoman penyelenggaraan suatu negara. UUD 1945 yang
berhasil disyahkan oleh PPKI tanggal 18
Agustus 1945 merupakan hasil rancangan dari panitia perumus rancanganUUD yang diambilkan dari “Piagam Jakarta “. Ada
beberapa perubahan yang dirumuskan
dari Piagam Jakarta antara lain Sila Pertama yang semula berbunyi“Kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya” diganti menjadi “Ketuhananyang Maha Esa”. Selanjutnya pasal 6 yang semula
berbunyi “Presiden adalah orangIndonesia asli yang beragama Islam”
diganti menjadi Presiden adalah orang Indonesiaasli”.UUD 1945 tersebut terdiri
dari
a.
Pembukaan yang terdiri 4 alinea
b.
Batang tubuh yang terdiri dari 16
Bab, 37 pasal, 4 pasal aturan peralihan dan 2 ayat aturan tambahan.
c.
Penjelasan UUD yang terdiri dari
penjelasan umum dan penjelasan pasal demi pasal.
2. Pemilihan dan Pengangkatan Presiden dan Wakil Presiden.
Menurut
ketentuan pasal dalam UUD 1945yaitu pasal 4 ayat 1,” Pemimpin pemerintah di Indonesia
dipegang oleh seorang presiden”. Untuk itu keberadaan presiden sangat penting dalam
pengendalian roda pemerintahan. Karena MPR belum terbentuk,
maka PPKI yang berperan memilih dan mengangkat presiden maupun wakil presiden.
Hal ini sesuai dengan ketentuan pasal III aturan peralihan. Dalam sidang PPKI
yang pertama tanggal 18 Agustus 1945,
atas usul dari Otto Iskandardinata, aggota PPKI memilih Ir.Sukarno sebagai
presiden dan Drs. Muhammad Hatta sebagai
wakil presiden. Kedua tokoh tersebut peranannya sangat penting dalam perjuangan
memperoleh kemerdekaan.
3.
Pembentukan Kabinet yang Pertama.
Setelah presiden dan wakil presiden
diangkat, perlu dibentuknya suatu kabinet yang bertugas membantu
penyelenggaraan suatu negara. Presiden Sukarno menugaskan ke panitia kecil yang
terdiri dari Ahmad Subarjo, Sutarto Kartahadikusumo dan Kasman Singodimejo untuk membahas susunan kabinet.
Rancangan susunan kabinet sudah berhasil disusun oleh panitia kecil
yang selanjutnya menyampaikan dalam sidang PPKI tanggal 19 Agustus 1945.
PPKI berhasil
menetapkan 12 kementrian yang susunannya sebagai
berikut :
Mentri
dalam Negri : RAA. Wiranata Kusumab.
Mentri
Luar Negri : Mr. Achmad Subarjoc.
Mentri
Keungan : Mr. AA Maramisd.
Mentri
Kehakiman : Prof. Dr.Mr. Supomoe.
Mentri Kemakmuran : Ir. Surachman
Cokroadisuryof.
Mentri
Keamanan Rakyat : Supriyadig.
Mentri
Kesehatan : Dr. Buntaran Marmoatmojoh.
Mentri
Pengajaran : Kihajar Dewantoroi.
Mentri
Penerangan : Mr. Amir Syarifudinj.
Mentri
Sosial : Mr. Iwa Kusumasumantrik.
Mentri
Pekerjaan Umum : Abi Kusno Cokrosuyosol.
Mentri
Perhubungan : Abi Kusno Cokrosuyoso
Disamping 12 kementrian yang mengurusi
departemen di atas, dibentuk pula 4 kementrian
negara yaitu :
a.
Mentri Negara : Wachid Hasyimb.
b.
Mentri Negara : Dr. M. Amir
c.
Mentri Negara : Mr. R.M. Sartono
d.
d. Mentri negara : Otto
Iskandardinata
Adapun 4 pejabat negara yang ikut membantu penyelenggaraan
pemerintahan sebagai berikut:
a.
Ketua Mahkamah Agung : Dr.Mr. Kusuma
Atmajab.
b.
Jaksa Agung : Mr. Gatot Tarunamiharjac.
c.
Sekretaris Negara : Mr.A.G. Pringgodigdod.
d.
Juru Bicara Negara : Sukarjo
Wiryopranoto
4.
Pembagian Wilayah RI.
Berdasarkan
hasil sidang BPUPKI, wilayah RI adalah bekas wilayah jajahan Hindia Belanda. Wilayah Indonesia yang sangat luas tersebut
agar mudah dikelola dan diatur, perlu dibagi
menjadi wilayah-wilayah proponsi. Untuk itu presiden Sukarno menugaskan panitia
kecil yang dipimpin oleh Otto Iskandardinata untuk membahas pembagian
wilayah RI. Dan dalam sidang PPKI berhasil ditetapkan delapan propinsi dengan
gubernurnya masing-masing yaitu :
a. Propinsi Sumatra : Mr. Teuku Mohammad Hassan
b. Propinsi Jawa Barat : Sutarjo Kartokadikusumoc.
c. Propinsi Jawa Tengah : R. Panji Surosod.
d.Propinsi Jawa Timur : R.A. Suryoe.
e. Propinsi Sunda Kecil : Mr. I. Gusti Ketut Pujaf.
f. Propinsi Maluku : Mr. J. Latuharharyg.
g. Propinsi Sulawesi : Dr. G.S.SJ. Ratulangieh.
h. Propinsi Kalimantan : Ir. Pangeran Mohammad
Noor
5. Pembentukan Komite Nasional, PNI dan BKR
a.Pembentukan Komite Nasional
Pembentukan komite ini berdasarkan
aturan peralihan pasal IV UUD 1945“Bahwa
sebelum MPR, DPR, dan DPA dibentuk menurut UUD ini, segala kekuasaan dijalankan
oleh presiden dengan bantuan sebuah komite nasional”. Selanjutnya PPKI
menyelenggarakan sidang tanggal 22 Agustus 1945 untuk membahas masalah
pembentukan komite nasional tersebut. Sidang berhasil memutuskan
dibentuknya komite nasional. Komite nasional dibentuk di seluruh
Indonesia dengan pusatnya di Jakarta. Komite Nasional merupakan penjelmaan
kekuatan dan cita-cita Bangsa Indonesia. Komite
nasional yang dibentuk tersebut terdiri dari Komite Nasional Indonesia Pusat
(KNIP) dan Komite Nasional Indonesia Daerah
(KNID). Keanggotaan KNIP mencerminkan wakil
dari masing-masing daerah, wakil golongan dan semua lapisan masyarakat
serta semua aliran dalam masyarakat. Adapun fungsi dari badan ini sebagai DPR
sebelum DPR hasil pemilu terbentuk. Tanggal
29 Agustus 1945 anggota KNIP dilantik oleh Ir. Sukarno, selanjutnya PPKI
dibubarkan karena tugasnya dianggap selesai. KNIP diketuai oleh Mr. Kasman
Singodimejo. Pada tanggal 16 Oktober 1945 KNIP menyelenggarakan konggres di Malang dan menyetujui maklumat wakil
presiden No. X/1945 yang isinya antara lain :
1. Sebelum
DPR/MPR terbentuk, KNIP diserahi kekuasaan legislatif dan ikut menetapkan GBHN.
2.Berhubung situasinya genting, maka pekerjaan KNIP
sehari-hari dijalankan
oleh Badan Pekerja KNIP yang diketuai oleh
Sutan Syahrir.
b.Pembentukan PNI
Sidang PPKI yang ketiga 22 Agustus
1945 juga berhasil memutuskan tentang
pembentukan Partai Nasional Indonesia. PNI merupakan partai negara yang menyatukan
seluruh lapisan dan kekuatan dalam masyarakat. Adapun tujuan dibentuknya PNI
adalah untuk mewujudkan negara Republik Indonesia yang berdaulat,
adil dan makmur berdasarkan kedaulatan rakyat.
Pada tanggal 14 November 1945,
kabinet presidensil diganti dengan kabinet
parlementer dengan Perdana Mentri pertama adalah Sutan Syahrir. Pemerintah selanjutnya mengeluarkan maklumat tanggal 3 November
1945 yang isinya memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mendirikan
partai politik. Akibatnya muncullah beberapa partai politik misalnya Masyumi,
PBI, Partai Sosialis Indonesia, Partai Kristen Indonesia dan lain-lain.
c. Pembentukan BKR(Badan Keamanan
Rakyat)
BKR dibentuk 23 Agustus 1945 dengan
tujuan untuk menjaga keamaan negara. BKR
bukanlah tentara nasional, karena pertimbangan pemerintah jika dibentuk tentara akan menimbulkan kecurigaan dan
permusuhan dengan pihak sekutu. Hal ini jelas karena menurut
ketentuan perang, sekutulah yang berkuasa di Indonesia. Akan tetapi keberadaan
BKR sangat penting bagi negara Indonesia yang baru dibentuk. Anggota BKR
terdiri dari para pemuda bekas anggota Peta, KNIL, Heiho, Keibodan, Seinendan dan sebagainya. Sebagian pemuda yang kecewa terhadap pembentukan BKR tersebut, mendirikan
badan perjuangan sendiri yang antara lain; Angkatan Pemuda Indonesia
(API), Barisan Rakyat Indonesia (BARA), Barisan Buruh Indonesia (BBI), Barisan
Banteng, Hizbullah Sabillilah, Angkatan Muda Indonesia, Tentara
Pelajar Pemuda Sosialis Indonesia (PSI).
Setelah kondisi keamanan terancam
dari pihak Belanda dan sekutu, maka pemerintah menerima usul dari Mayor
Oerif Soemoharjo untuk menyusun tentara nasional.
Maka tanggal 5 Oktober 1945 BKR diubah menjadi TKR (Tentara Keamanan
Rakyat). Pimpinan tertinggi TKR dipercayakan kepada Supriyadi yang ternyata tidak pernah muncul, sehingga diadakan
pemilihan pemimpin baru dan yang terpilih adalah Kolonel Sudirman. Pada
tanggal 18 Desember 1945 Sudirman dilantik menjadi Panglima Besar TKR dengan pangkat
jenderal, sedangkan Oerip Soemoharjo terpilih menjadi Kepala Staf Umum TKR.
Dibalik Peristiwa Kronologis
terbentuknya TNI
Ø
23 Agustus 1945 dibentuk BKR
Ø
5 Oktober 1945 BKR diubah menjadi
TKR
Ø
1 Januari 1946 TKR diubah menjadi
Tentara Keselamatan Rakyat
Ø
25 Januari 1947 TKR diubah menjadi
TRI (Tentara Republik Indonesia)
Ø
3 Juni 1947 TRI diubah menjadi
TNI(Tentara Nasional Indonesia)
Ø
TNI tersebut terdiri dari : TNI AD,
TNI AL, TNI AU
Sumber : Sejarah ABRI, 1993
E. Dukungan dari Berbagai Daerah
terhadap Pembentukan Negara dan Pemerintahan RI
Pemerintah
RI yang baru dibentuk tak dapat mengembangkan kekuasaannya dengan baik karena terhalang oleh tentara Jepang yang masih
berada di Indonesia. Jepang jelas tidak mau mengakui kemerdekaan
Indonesia karena mereka telah menyerah kepada sekutu.
Sementara itu para pemuda ingin agar
seluruh bangsa Indonesia bangkit serentak mewujudkan kemerdekaan yang
diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945. Jepang yang menghalang-halangi kemerdekaan Indonesia tersebut harus ditaklukkan
dengan cara para pemuda meluciti senjata Jepang dan merebut
perkantoran yang masih dijaga Jepang. Hal ini menimbulkan
bentrok antara pemuda dengan tentara Jepang. Adapun peristiwa penting yang
merupakan dukungan terhadap pembentukan negara RI tersebut antara lain :
1. Rapat
Raksasa di Lapangan Ikada
Meskipun
berita proklamasi sudah disebarluaskan ke seluruh pelosok tanah air, para pemuda merasa masih kawatir akan
kedaulatan RI. Kenyataannya Jepang masih
berjaga-jaga di Indonesia dan sekutu akan datang mengambil alih kekuasaan dari tangan Jepang. Menghadapi kenyataan
tersebut para pemuda merencanakan mengadakan rapat di lapangan Ikada.
Para pemuda yang tergabung dalam komite van
aksi Menteng 31 tersebut mempelopori pengerahan massa ke Lapangan Ikada. Adapun
tujuan rapat tersebut untuk menghadirkan pemimpin bangsa agar dapat
berbicara di depan massa rakyat demi tegaknya kedaulatan negara RI. Rencana
tersebut ternyata diketahui Jepang, sehingga Jepang berusaha mencegah rapat tersebut dengan menyerukan kepada
masyarakat Jakarta agar tidak
menghadiri rapat tersebut. Kabinet juga ditekan dan mengancam akan menawan
tokoh-tokohnya dalam kabinet tersebut. Ancaman Jepang ternyata tidak menyurutkan semangat rakyat Jakarta untuk
menghadiri rapat raksasa tersebut. Pada tanggal 19 September 1945,
rakyat berbondong-bondong menuju lapangan Ikada.
Selain masyarakat Jakarta, juga hadir masyarakat dari Bogor, Bekasi,Tangerang
dan lain-lainnya. Mereka yang hadir diperkirakan 200.000 orang
yang berjejal-jejal menunggu pidato pemimpinnya. Bung Karno dan mentri-mentri lainnya datang ke Lapangan Ikada, mereka
tidak mempedulikan peringatan dari Jepang. Begiti juga masyarakat tidak gentar menghadapi senapan mesin dan tank-tank
Jepang yang berjaga di sekitar Lapangan Ikada. Bung Karno langsung
menuju panggung yang telah disediakan. Beliau berpidato sangat singkat yang
intinya meminta kepercayaan dan dukungan rakyat
terhadap pemerintahan RI dengan cara mematuhi perintah-perintahnya dengan
disiplin. Presiden selanjutnya membubarkan massa dan meminta rakyat pulang
dengan tertib. Rakyat pulang kerumah masing-masing dengan tekat yang bulat untuk ikut mempertahankan kedaulatan pemerintah RI. Rapat raksasa diLapangan
Ikada mengandung 2 makna yang penting yaitu :
a.Menunjukkan
bukti bahwa pemerintah RI masih berwibawa di hadapanrakyatnya.
b.Menunjukkan
pada dunia internasional bahwa kemerdekaan RI memperolehdukungan dari rakyatnya.
2. Pernyataan
Sri Sultan Hamengkubuwono IX
Kasultanan
Yogyakarta mempunyai andil yang besar dalam kancah perjuangan. Pada saat berita proklamasi mulai disebarluaskan
ke seluruh pelosok tanah air, Sri Sultan
Hamengkubuwono IX dengan spontan menyatakan dukungannya terhadap proklamasi.
Sri Sultan Hamengkubuwono IX langsung memberi ucapan selamat kepada presiden Sukarno. Ketegasan pernyataan Sri
Sultan Hamengkubuwono IX tersebut dibuktikan dengan dikeluarkannya amanat yang
ditujukan kepada rakyat Yogyakarta tanggal
5 September 1945. Adapun bunyi amanat tersebut secara lengkap sebagai berikut
:
Kami, HAMENGKUBUWONO IX, Sultan Negeri Ngayogyakarto
Hadiningrat menyatakan :
1. Bahwa negeri Ngayogyakarto Hadiningrat yang
bersifat kerajaan adalah Daerah Istimewa
dari Negara Republik Indonesia.
2. Bahwa kami
sebagai Kepala Daerah memegang segala kekuasaan dalam Negeri Ngayogyakarto Hadiningrat, dan oleh karena itu
berhubung dengan keadaan pada dewasa ini
segala urusan pemerintah dalam Negeri Ngayogyakarto Hadiningratmulai
saat ini berada ditangan kami dan kekuasaan-kekuasaan lainnya kami pegang seluruhnya.
3.Bahwa
perhubungan antara Negeri Ngayogyakarto Hadiningrat dengan pemerintah pusat Negara Republik
Indonesia bersifat langsung dan kami bertanggung
jawab atas Negeri kami langsung kepada Presiden Republik Indonesia.
Berdasarkan
peryataan Sri Sultan Hamengkubuwono IX tersebut dapat disimpulkan bahwa :
a. Kasultanan
Ngayogyakarta merupakan Daerah Istimewa bagian dari negara RI.
b. Sultan bertanggung jawab kepada prediden.
c. Semua urusan pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta
dipegang oleh Sultan.
3. Tindakan
Heroik diberbagai Daerah
Rapat
raksasa di lapangan Ikada meskipun tidak menimbulkan pertumpahan darah, namun luapan kegembiraan para pemuda diwujudkan
dengan merebut senjata dan menduduki
pos-pos penjagaan pasukan Jepang. Hal ini disebabkan Jepang tetapmempertahankan
status quo Indonesia seperti yang diamanatkan oleh sekutu.
Akibatnyaterjadi peristiwa heriok diberbagai daerah di Indonesia yang antara
lain :a
a.
Surabaya
Bersamaan
dengan adanya rapat raksasa di Lapangan Ikada 19 September 1945, diSurabaya tepatnya di Hotel Yamato terjadi insiden.
Beberapa puluh ex interniran Belanda
yang bersenjata mencoba merebut Hotel Yamato tersebut yang berada ditengah kota. Mereka menaiki puncak bangunan
hotel dan mengibarkan bendera Belanda. Hal ini menimbulkan kemarahan rakyat dan
mereka berbondong-bondong menuju jalan Tunjungan serta menyerbu Hotel tersebut.
Bendera Belanda tersebut disobek warna birunya, sehingga tinggal warna
merah putih.
b.
Yogyakarta
Bentrok
dengan Jepang terjadi di Yogyakarta yang diawali dengan aksi mogok kerjayang
dilakukan oleh para pegawai instansi pemerintah dan perusahaan yang dikuasai Jepang.
Mereka memaksa Jepang untuk menyerahkan semua kantor sehingga terjadi insiden
di Kota Baru yang dipelopori para pemuda dan BKR.
c.
Semarang
Pada
tanggal 15 Oktober 1945 terjadi pertempuran 5 hari di Semarang. Pertempuranini terjadi antara pasukan Jepang dengan pemuda
yang tergabung dalam TKR.Adapun penyebabnya dipicu oleh gugurnya dr.Karyadi
yang sedang memeriksacadangan air minum
di daerah Candi. Dalam pertempuran ini banyak menimbulkankorban jiwa
terutama pertempuran di Simpang Lima.
d.
Bandung
Perebutan gedung-gedung pemerintahan dan senjata juga
terjadi di Bandung. Para pemuda berhasil merebut pabrik senjata yang dikuasai Jepang
e.
Makasar
Di Makasar juga terjadi persbutan gedung-gedung vital dan
persenjataan oleh para pemuda. Mereka berhasil
merebutnya dari penjagaan pasukan Jepang.
f.
Gorontalo
Pada tanggal 13 September, para pemuda Gorontalo berhasil
merebut senjata darimarkas Jepang.
g.
Aceh
Pada
tanggal 6 Oktober 1945 para pemuda dan tokoh masyarakat Aceh membentuk API (Angkatan Pemuda Indonesia). Akan tetapi
Jepang melarang berdirinya
organisasi tersebut, sehingga
terjadi pertempuran antara Jepang dengan para pemuda. Para pemuda berhasil melucuti senjata Jepang dan mengambil alih
kantor-kantor Jepang.
h.
Palembang
Pengambilalihan
kantor-kantor Jepang juga terjadi di Palembang yang dipimpin oleh A.K.Gani.
Selanjutnya rakyat mengadakan upacara pengibaran bendera merah putih.
Di
Balik
Peristiwa Mendaratnya Tentara Sekutu
Kapal-kapal sekutu “ Cumberland, Tromp dan lebih dari 15
buah kapal Sekutu berlabuh di Tanjung Priok.
Mereka mengangkut tentara sekutu dan NICA. Pasukan NICA setelah mendarat segera
membuat keonaran diantaranya membakar dan menginjak-injak bendera
merah putih serta mengibarkan bendera Belanda. Orang-orang Belanda tersebut menyerukan slogan “ Hidupmu (Republik ) tinggal
satu hari saja. Mereka meneriakkan slogan-slogan tersebut dimana-mana sehingga
menimbulkan kemarahan para pemuda Indonesia.
RANGKUMAN *
Perbedaan
Perspektif antara golongan tua dengan golongan muda menimbulkan peristiwa Rengasdengklok. Dengan peristiwa yersebut justru
dapat mengantar Indonesia ke pintu gerbang kemerdekaan.
v Proses proklamasi kemerdekaan Indonesia diawali dengan
antara lain :
i.Perumusan
Teks Proklamasi
Tokoh
yang berperan dalam perumusan teks proklamasi antara lain; Ir. Sukarno, Drs. Muhammad Hatta dan Ahmad Subarjo, sedangkan Sayuti
Melik bertugas mengetik naskah
proklamasi. Perumusan teks proklamasi tersebut dilaksanakan di rumah kediaman
Laksamana Maeda.
ii.Pembacaan
Teks Proklamasi
Pembacaan teks proklamasi dilaksanakan di
halaman kediaman Ir. Sukarno, jalanPegangsaan Timur No. 56 Jakarta. Proklamasi kemerdekaan
dibacakan oleh Ir.Sukarno yang didampingi Drs.
Muhammad Hatta tepat pukul 10.00 WIB.
v Penyebarluasan berita proklamasi.
Penyebarluasan berita proklamasi
dilakukan dengan berbagai cara yang antara lain melalui;
siaran radio, surat kabar, slogan, pamflet, poster dan sebagainya. Peran pemuda
sangat besar dalam proses penyebarluasan
berita proklamasi ini. Masyarakat Indonesia sangat gembira menyambut berita
proklamasi tersebut dengan meneriakkan
berbagai macam pekik kemerdekaan.
v Pembentukan negara RI dilakukan melalui sidang PPKI yang
berlangsung tiga kali yaitu ;
1.
Sidang Pertama 18 Agustus 1945 berhasil memutuskan antara lain :
a. Menetapkan dan mengesahkan UUD
1945.
b.Memilih
Ir. Sukarno sebagai presiden dan Drs. Muhammad Hatta sebagai wakil presiden.
c. Sebelum
terbentuknya MPR, pekerjaan presiden untuk sementara waktu dibantuoleh Komite Nasional.
2.
Sidang kedua 19 Agustus 1945 berhasil memutuskan antara lain :
a.Pembagian
wilayah RI menjadi 8 propinsi yaitu (Sumatra, Jawa Barat, JawaTengah, Jawa Timur, Sunda Kecil, Kalimantan, Sulawesi, dan
Maluku ).
b.Menetapkan
12 Kementrian dalam lingkungan pemerintahan yaitu (KementrianDalam Negri, Luar Negri, Kehakiman,
Keuangan, Kemakmuran, Kesehatan,Pengajaran,
Sosial, Pertahanan, Penerangan, Perhubungan dan Pekerjaan Umum.
3. Sidang ketiga 22 Agustus 1945 berhasil memutuskan
membentuk antara lain :
a. Komite
Nasional
b. PNI
c. BKR
4. Dukungan Terhadap Pemerintah RI meliputi antara lain :
a. Rapat
raksasa di Lapangan Ikada
b.
Pernyataan Sri Sultan HamengkuBuwono IX
c.
Peristiwa Heroik di berbagai daerah.
PENGAYAAN
Sumatra Menyambut Proklamasi
Berita
proklamasi secara samar-samar sampai kepada rakyat Sumatra sekitar
akhir Agustus 1945. Para pemimpin pergerakan yang sempat mendengar berita
proklamasi tidak cukup punya kekuatan
untuk menyebarluaskan ke kalangan masyarakat luas. Hal ini disebabkan tentara
Jepang masih menguasai Sumatra Timur sepenuhnya. Keberanian menyebarluaskan
berita proklamasi ini baru terlaksana setelah Mr.Teuku Mohammad Hasan diangkat
menjadi gubernur RI di Sumatra pada tanggal 27 Agustus 1945. Mr. Mohammad Hasan,
Dr.Amir diberi tugas untuk membentuk KNI
(Komite Nasional Indonesia), tetapi sulit dilaksanakan karena mereka selalu
diawasi Jepang. Kedua tokoh tersebut akhirnya hanya dapat mendirikan “
Panitia Kebangsaan “.
Berita
kemerdekaan yang dibawa Teuku Mohammad Hasan akhirnya tersebar luas diseluruh Sumatra. Para pemuda ikut bertanggung
jawab akan nasib bangsanya, sehingga mereka berkumpul di jl. Jakarta
no.6 mengadakan rapat dibawah pimpinan
A.Taher, Abdu lMalik Munir, dan MK.Djusni.
Menjelang akhir September 1945 perjuangan pemuda semakin hebat, mereka secara
terang-terangan membuat pernyataan yang menentang kekuasaan Jepang.
Mereka mencorat-coret gedung, rel kereta api , tiang listrik dan membuat plakat-plakat yang isinya menentang Jepang.
Tekat rakyat Sumatra sudah bulat, maka pemerintah RI harus ditegakkan.
Tanggal 3 Oktober 1945 Mr. Teuku
Mohammad Hasan secara resmi mengumumkan dimulainya pemerintahan Republik
Indonesia di Sumatra dengan kota Medan sebagai ibu kotanya.
GLOSSARIUM
Autentik
: asli
Maklumat
: pemberitahuan atau pengumuman
Pamlet :
selebaran
Parlementer
: proses hukum atau pemerintahan yang dikendalikan parlemen
Presidensiil
: proses hukum atau pemerintahan yang dikendalikan presiden
Poster :
plakat yang dipasang ditempat umum
Spanduk :
kain yang berisi slogan atau propaganda
Artikel yang berjudul PROSES PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA di blog http://wildan-gtv.blogspot.co.id lengkap, bermanfaat untuk saya.
BalasHapus