
Bakteri Vibrio
Cholerae akan mengeluarkan enterotoksin atau racunnya di saluran usus
sehingga terjadinya diare yang disertai muntah akut. Gejala ini menyebabkan
penderita hanya dalam beberapa hari dapat kehilangan banyak cairan tubuh atau
dehidrasi.
Jika dehidrasi
tidak segera ditangani atau mendapatkan penanganan yang tepat dapat berlanjut
ke arah hipovolemik dan asidosis metabolik sampai akhirnya menyebabkan
kematian. Hipovolemik merupakan kondisi medis atau bedah di mana terjadi
kehilangan cairan dengan cepat yang berakhir pada kegagalan beberapa organ.
Sedangkan asidosis metabolik adalah keasaman darah yang berlebihan, yang
ditandai dengan rendahnya kadar bikarbonat dalam darah.
Pada tahapan ini,
penderita tidak banyak terbantu dengan pemberian air minum biasa. Penderita
kolera membutuhkan infus cairan gula (Dextrose) dan garam (Normal
saline) atau bentuk cairan infus gabungan keduanya (Dextrose Saline).
Penyebaran Penyakit Kolera
Penyakit kolera dapat menyebar baik
sebagai penyakit yang endemik, epidemik atau pandemik. Bakteri Vibrio
cholerae berkembang biak dan menyebar melalui feses (kotoran) manusia. Jika
kotoran yang mengandung bakteri mengkontaminasi air sungai dan lainnya, maka
orang yang melakukan kontak dengan air tersebut beresiko terkena kolera, bahkan
mengonsumsi ikan dalam air yang sudah terkontaminasi pun bisa menyebabkan Anda
terkena kolera.
Gejala Penyakit Kolera
Berikut merupakan gejala dan
tanda-tanda yang ditampakkan penderita kolera :
- Diare encer dan berlimpah tanpa didahului rasa mulas atau tenesmus (rasa ingin buang air besar walaupun perut sudah terasa kosong). Diare terjadi berkali-kali dalam jumlah yang cukup banyak.
- Kotoran yang semula berwarna dan berbau mulai berubah menjadi cairan putih keruh tanpa bau busuk ataupun amis. Tetapi berbau manis yang menusuk.
- Kotoran berwarna putih ini bila diendapkan akan mengeluarkan gumpalan-gumpalan putih.
- Muntah setelah diare dan tidak merasakan mual sebelumnya.
- Kejang otot dan bisa disertai nyeri yang hebat.
- Akibat banyaknya cairan yang keluar sehingga terjadi dehidrasi dengan tanda-tanda : detak jantung cepat, mulut kering, lemah fisik, mata cekung, hypotensi dan lainnya. Jika tidak segera ditangani dapat menyebabkan kematian.
Penanganan dan pengobatan penyakit
kolera
Penderita kolera harus segera
mendapatkan penanganan, di mana langkah awalnya dengan memberikan cairan berupa
infus. Selanjurnya diberikan pengobatan terhadap infeksi yang terjadi. Sebanyak
50% kasus kolera yang tergolong berat tidak dapat diatasi sehingga menyebabkan
kematian.
Pencegahan penyakit kolera
Menjaga kebersihan lingkungan,
terutama air dan tempat pembuangan kotoran merupakan cara mencegah penyakit
kolera. Mengonsumsi air yang sudah dimasak terlebih dahulu, mencuci tangan
sampai bersih sebelum makan, mencuci sayuran, dan menghindari mengonsumsi ikan
dan kerang yang dimasak setengah matang.
Jika salah satu anggota keluarga ada
yang menderita penyakit kolera, sebaiknya diisolasi dan segera berikan
pengobatan. Lakukan sterilisasi pada benda yang tercemar muntahan atau tinja.
Dapatkan vaksinasi kolera untuk melindungi orang yang melakukan kontak langsung
dengan penderita.
Penyakit Kolera
OPINI | 31
October 2010 | 20:03
Dibaca: 2425
Komentar: 3
Nihil



Penyakit kolera adalah penyakit yang
berbahaya yang di sebabkan makan makanan yang terkontaminasi
Penyebab umum kolera adalah sebagai
berikut.
- Paparan kebersihan yang buruk
- Makan mentah atau makanan mentah dan kerang
- Kekurangan asam klorida dapat meningkatkan kerentanan
Faktor-faktor yang berkontribusi
untuk Wabah Kolera:
Bahaya nyata adalah setelah bencana
seperti perang, kelaparan, atau banjir, yang menciptakan tekanan pada air dan
makanan tersedia sumber daya. Pipa air minum bisa terkontaminasi akibat
kebocoran. Kelangkaan kebutuhan dasar ini membuat hidup sulit dan otoritas
sipil tidak dapat dibenarkan situasi dengan cepat. Hal lepas kendali dan
orang-orang yang terkena dan terinfeksi mungkin tidak bisa diidentifikasi
dengan cepat dan dipisahkan dari seluruh penduduk.
Penyakit dapat menyebar lebih lanjut
jika orang yang terinfeksi mulai menggunakan sumber air kotor untuk membersihkan
diri mereka sendiri dan untuk buang dari limbah. Langkah-langkah berikut ini
dapat diambil untuk mencegah penyebaran penyakit dan membawanya di bawah
kendali.
- Direbus atau hanya minum air murni
- Hindari makan makanan mentah. Buah untuk dimakan setelah mengupas secara pribadi.
- Hindari makan makanan mentah dan kerang
- Hindari salad
- Sanitasi dan sistem pemurnian air yang akan dimonitor
- Sayuran dan buah-buahan harus dicuci dengan larutan kalium permanganat.
- Pendidikan kesehatan
Kolera adalah penyakit yang dapat
diobati dengan mudah. Kebersihan dan menjaga kebersihan sangat diperlukan.
Karena hal ini terutama yang menonjol di negara-negara miskin, mendidik orang
di negara-negara berkembang tentang kebersihan jalan akan ikut dalam
pengendalian dan pemberantasan penyakit ini.
Wabah penyakit kolera landa ibukota Kuba
Terbaru 8 Juli 2012 -
11:21 WIB

Wabah penyakit kolera di Kuba mulai merebak di kota
Manzanillo.
Dari informasi yang diperoleh BBC, seorang warga ibukota Kuba,
Havana meninggal dunia akibat kolera, hanya beberapa hari setelah tiga warga
kota Manzanillo di tenggara negeri ini meninggal dunia akibat wabah kolera.
Menurut pemerintah setempat, sejauh ini 50 orang sudag terdiagnosa terkena
kolera dan sekitar 1.000 orang lainnya menjalani perawatan medis serius.Topik terkait
Pemerintah Kuba menambahkan sudah berhasil mengatasi penyebaran penyakit ini dan empat rumah sakit disiapkan untuk mengisolasi pasien kolera.Wartawan BBC Sarah Rainsford mengatakan selama lebih dari satu pekan para dokter di Havana bekerja bergiliran untuk mencari gejala-gejala kolera pada tiap pasien.
Belum diketahui sumber penyebaran penyakit ini namun sejumlah orang mengatakan warga jatuh sakit setelah meminum air dari sumur yang terkontaminasi.
Terkait Haiti
Sebagian besar kasus wabah kolera ini di Kuba ini terjadi di Provinsi Granma, yang berjarak 750km sebelah tenggara dari ibukota Havana.Ratusan pekerja medis di kawasan ini, termasuk para perawat, pernah bekerja merawat para korban gempa bumi Haitu yang tertular kolera.
Saat ini, para pekerja medis di Havana terus melakukan diagnosa pada para pasien. Pasien anak-anak, perempuan hamil dan orang tua menjadi prioritas utama.
Sebuah tes medis terhadap perempuan berusia 60 tahun, yang masuk rumah sakit Rabu lalu dipastikan terjangkit kolera.
Seluruh pekerja medis sejauh ini telah melakukan banyak upaya untuk memberikan pelayanan terbaik untuk para pasien.
Kolera adalah infeksi bakteria yang dapat menyebabkan penderitanya mengalami diare dan dehidrasi parah.
Kementerian Kesehatan Kuba mengatakan wabah kolera terakhir kali merebak di negara pulau itu tak lama setelah revolusi 1959 pecah.
Pengertian Penyakit Kolera
Penyakit Kolera sering dijumpai di Negara-negara berkembang seperti Indonesia.
Penyakit kolera terdiri atas dua jenis, Cholera Asiatica dan Cholera Eltor.
Masa inkubasinya yaitu dua sampai dengan enam hari.
1. Penyebab
a. Cholera Asiatica disebabkan oelh baksil Vibrio comma
b. Cholera Eltor disebabkan oleh baksil Vibrio eltor
2. Gejala
a. Perut terasa sakit dan mual
b. Buang air besar encer seperti air bekas cucian beras, lebih dari 20 kali
sehari.
c. Terjadi dehidrasi atau kekurangan cairan
d. Mata cekung dan tenggorokan terasa haus (kering)
e. Kalau tidak segera diobati, penderita sukar kencing, otot kejang, suhu badan
rendah, dan kesadaran menurun.
3. Penularan
Penularan penyakit kolera dapat melalui kotoran, muntahan, bersinggungan dengan
penderita, makanan dan minuman atau benda-benda yang pernah dipakai oleh
penderita.
4. Pencegahan
a. diadakan vaksinasi kolera secara missal
b. pemberian penerangan tentang kebersihan lingkungan, makanan dan minuman
c. segera melapor kepada dinas kesehatan / puskesmas terdekat, karena penyakit
ini termasuk dalam Undang-Undang Karantina
Penyebaran Penularan Penyakit Kolera(cholera)
Penyakit kolera (cholera) adalah penyakit infeksi saluran
usus bersifat akut yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae, bakteri ini masuk
kedalam tubuh seseorang melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi.
Bakteri tersebut mengeluarkan enterotoksin (racunnya) pada saluran usus
sehingga terjadilah diare (diarrhoea) disertai muntah yang akut dan hebat,
akibatnya seseorang dalam waktu hanya beberapa hari kehilangan banyak cairan
tubuh dan masuk pada kondisi dehidrasi.
Apabila dehidrasi tidak segera ditangani, maka akan berlanjut kearah hipovolemik dan asidosis metabolik dalam waktu yang relatif singkat dan dapat menyebabkan kematian bila penanganan tidak adekuat. Pemberian air minum biasa tidak akan banyak membantu, Penderita (pasien) kolera membutuhkan infus cairan gula (Dextrose) dan garam (Normal saline) atau bentuk cairan infus yang di mix keduanya (Dextrose Saline).
Apabila dehidrasi tidak segera ditangani, maka akan berlanjut kearah hipovolemik dan asidosis metabolik dalam waktu yang relatif singkat dan dapat menyebabkan kematian bila penanganan tidak adekuat. Pemberian air minum biasa tidak akan banyak membantu, Penderita (pasien) kolera membutuhkan infus cairan gula (Dextrose) dan garam (Normal saline) atau bentuk cairan infus yang di mix keduanya (Dextrose Saline).
· Penyebaran Penularan
Penyakit Kolera
Kolera dapat menyebar sebagai penyakit yang endemik, epidemik, atau pandemik. Meskipun sudah banyak penelitian bersekala besar dilakukan, namun kondisi penyakit ini tetap menjadi suatu tantangan bagi dunia kedokteran modern. Bakteri Vibrio cholerae berkembang biak dan menyebar melalui feaces (kotoran) manusia, bila kotoran yang mengandung bakteri ini mengkontaminasi air sungai dan sebagainya maka orang lain yang terjadi kontak dengan air tersebut beresiko terkena penyakit kolera itu juga.
Misalnya cuci tangan yang tidak bersih lalu makan, mencuci sayuran atau makanan dengan air yang mengandung bakteri kolera, makan ikan yang hidup di air terkontaminasi bakteri kolera, Bahkan air tersebut (seperti disungai) dijadikan air minum oleh orang lain yang bermukim disekitarnya.
Kolera dapat menyebar sebagai penyakit yang endemik, epidemik, atau pandemik. Meskipun sudah banyak penelitian bersekala besar dilakukan, namun kondisi penyakit ini tetap menjadi suatu tantangan bagi dunia kedokteran modern. Bakteri Vibrio cholerae berkembang biak dan menyebar melalui feaces (kotoran) manusia, bila kotoran yang mengandung bakteri ini mengkontaminasi air sungai dan sebagainya maka orang lain yang terjadi kontak dengan air tersebut beresiko terkena penyakit kolera itu juga.
Misalnya cuci tangan yang tidak bersih lalu makan, mencuci sayuran atau makanan dengan air yang mengandung bakteri kolera, makan ikan yang hidup di air terkontaminasi bakteri kolera, Bahkan air tersebut (seperti disungai) dijadikan air minum oleh orang lain yang bermukim disekitarnya.
· Gejala dan Tanda
Penyakit Kolera
Pada orang yang feacesnya ditemukan bakteri kolera mungkin selama 1-2 minggu belum merasakan keluhan berarti, Tetapi saat terjadinya serangan infeksi maka tiba-tiba terjadi diare dan muntah dengan kondisi cukup serius sebagai serangan akut yang menyebabkan samarnya jenis diare yg dialami.
Akan tetapi pada penderita penyakit kolera ada beberapa hal tanda dan gejala yang ditampakkan, antara lain ialah :
- Diare yang encer dan berlimpah tanpa didahului oleh rasa mulas atau tenesmus.
- Feaces atau kotoran (tinja) yang semula berwarna dan berbau berubah menjadi cairan putih keruh (seperti air cucian beras) tanpa bau busuk ataupun amis, tetapi seperti manis yang menusuk.
- Feaces (cairan) yang menyerupai air cucian beras ini bila diendapkan akan mengeluarkan gumpalan-gumpalan putih.
- Diare terjadi berkali-kali dan dalam jumlah yang cukup banyak.
- Terjadinya muntah setelah didahului dengan diare yang terjadi, penderita tidaklah merasakan mual sebelumnya.
- Kejang otot perut bisa juga dirasakan dengan disertai nyeri yang hebat.
- Banyaknya cairan yang keluar akan menyebabkan terjadinya dehidrasi dengan tanda-tandanya seperti ; detak jantung cepat, mulut kering, lemah fisik, mata cekung, hypotensi dan lain-lain yang bila tidak segera mendapatkan penangan pengganti cairan tubuh yang hilang dapat mengakibatkan kematian.
Pada orang yang feacesnya ditemukan bakteri kolera mungkin selama 1-2 minggu belum merasakan keluhan berarti, Tetapi saat terjadinya serangan infeksi maka tiba-tiba terjadi diare dan muntah dengan kondisi cukup serius sebagai serangan akut yang menyebabkan samarnya jenis diare yg dialami.
Akan tetapi pada penderita penyakit kolera ada beberapa hal tanda dan gejala yang ditampakkan, antara lain ialah :
- Diare yang encer dan berlimpah tanpa didahului oleh rasa mulas atau tenesmus.
- Feaces atau kotoran (tinja) yang semula berwarna dan berbau berubah menjadi cairan putih keruh (seperti air cucian beras) tanpa bau busuk ataupun amis, tetapi seperti manis yang menusuk.
- Feaces (cairan) yang menyerupai air cucian beras ini bila diendapkan akan mengeluarkan gumpalan-gumpalan putih.
- Diare terjadi berkali-kali dan dalam jumlah yang cukup banyak.
- Terjadinya muntah setelah didahului dengan diare yang terjadi, penderita tidaklah merasakan mual sebelumnya.
- Kejang otot perut bisa juga dirasakan dengan disertai nyeri yang hebat.
- Banyaknya cairan yang keluar akan menyebabkan terjadinya dehidrasi dengan tanda-tandanya seperti ; detak jantung cepat, mulut kering, lemah fisik, mata cekung, hypotensi dan lain-lain yang bila tidak segera mendapatkan penangan pengganti cairan tubuh yang hilang dapat mengakibatkan kematian.
· Penanganan dan
Pengobatan Penyakit Kolera
Penderita yang mengalami penyakit kolera harus segera mandapatkan penaganan segera, yaitu dengan memberikan pengganti cairan tubuh yang hilang sebagai langkah awal. Pemberian cairan dengan cara Infus/Drip adalah yang paling tepat bagi penderita yang banyak kehilangan cairan baik melalui diare atau muntah. Selanjutnya adalah pengobatan terhadap infeksi yang terjadi, yaitu dengan pemberian antibiotik/antimikrobial seperti Tetrasiklin, Doxycycline atau golongan Vibramicyn. Pengobatan antibiotik ini dalam waktu 48 jam dapat menghentikan diare yang terjadi.
Pada kondisi tertentu, terutama diwilayah yang terserang wabah penyakit kolera pemberian makanan/cairan dilakukan dengan jalan memasukkan selang dari hidung ke lambung (sonde). Sebanyak 50% kasus kolera yang tergolang berat tidak dapat diatasi (meninggal dunia), sedangkan sejumlah 1% penderita kolera yang mendapat penanganan kurang adekuat meninggal dunia. (massachusetts medical society, 2007 : Getting Serious about Cholera).
Penderita yang mengalami penyakit kolera harus segera mandapatkan penaganan segera, yaitu dengan memberikan pengganti cairan tubuh yang hilang sebagai langkah awal. Pemberian cairan dengan cara Infus/Drip adalah yang paling tepat bagi penderita yang banyak kehilangan cairan baik melalui diare atau muntah. Selanjutnya adalah pengobatan terhadap infeksi yang terjadi, yaitu dengan pemberian antibiotik/antimikrobial seperti Tetrasiklin, Doxycycline atau golongan Vibramicyn. Pengobatan antibiotik ini dalam waktu 48 jam dapat menghentikan diare yang terjadi.
Pada kondisi tertentu, terutama diwilayah yang terserang wabah penyakit kolera pemberian makanan/cairan dilakukan dengan jalan memasukkan selang dari hidung ke lambung (sonde). Sebanyak 50% kasus kolera yang tergolang berat tidak dapat diatasi (meninggal dunia), sedangkan sejumlah 1% penderita kolera yang mendapat penanganan kurang adekuat meninggal dunia. (massachusetts medical society, 2007 : Getting Serious about Cholera).
·
Pencegahan Penyakit kolera
Cara pencegahan dan memutuskan tali penularan penyakit kolera adalah dengan prinsip sanitasi lingkungan, terutama kebersihan air dan pembuangan kotoran (feaces) pada tempatnya yang memenuhi standar lingkungan. Lainnya ialah meminum air yang sudah dimasak terlebih dahulu, cuci tangan dengan bersih sebelum makan memakai sabun/antiseptik, cuci sayuran dangan air bersih terutama sayuran yang dimakan mentah (lalapan), hindari memakan ikan dan kerang yang dimasak setengah matang.
Bila dalam anggota keluarga ada yang terkena kolera, sebaiknya diisolasi dan secepatnya mendapatkan pengobatan. Benda yang tercemar muntahan atau tinja penderita harus di sterilisasi, searangga lalat (vektor) penular lainnya segera diberantas. Pemberian vaksinasi kolera dapat melindungi orang yang kontak langsung dengan penderita.
Cara pencegahan dan memutuskan tali penularan penyakit kolera adalah dengan prinsip sanitasi lingkungan, terutama kebersihan air dan pembuangan kotoran (feaces) pada tempatnya yang memenuhi standar lingkungan. Lainnya ialah meminum air yang sudah dimasak terlebih dahulu, cuci tangan dengan bersih sebelum makan memakai sabun/antiseptik, cuci sayuran dangan air bersih terutama sayuran yang dimakan mentah (lalapan), hindari memakan ikan dan kerang yang dimasak setengah matang.
Bila dalam anggota keluarga ada yang terkena kolera, sebaiknya diisolasi dan secepatnya mendapatkan pengobatan. Benda yang tercemar muntahan atau tinja penderita harus di sterilisasi, searangga lalat (vektor) penular lainnya segera diberantas. Pemberian vaksinasi kolera dapat melindungi orang yang kontak langsung dengan penderita.
Tentang penyakit Kolera, Pencegahan, Penanganan dan Pengobatan
by admin on April 22, 2011
Tentang penyakit Kolera, Pencegahan,
Penanganan dan Pengobatan
Penyakit kolera adalah penyakit
infeksi pada usus yang bersifat akut atau cepat yang disebabkan oleh sebuah
bakteri Vibrio cholerae. Tubuh kita terkontaminasi oleh bakteri ini melalui
makanan dan minuman yang terkontaminasi. Yang menyebabkan kita sakit
akibat bakteri Vibrio cholerae ini adalah karena bakteri ini mengeluarkan
racun. Maka dapat menyebabkan penyakit diare yang biasanya disertai muntah yang
hebat.
Diare yang disebabkan oleh bakteri
ini bila tidak ditangani dengan cepat akan mengakibatkan dehidrasi yang dapat
berujung pada kematian.
Adapun gejala dari penyakit kolera
adalah :
- Diare yang berlebihan tanpa didahului dengan mual.
- Tinja atau feses berbentuk encer seperti air cucian beras.
- Terjadi muntah.
- Terjadi kejang pada otot perut yang hebat.
Pengobatannya penyakit kolera ini
dapat dilakukan, yaitu dengan pemberian antibiotik/antimikrobial seperti
Tetrasiklin, Doxycycline atau golongan Vibramicyn. Pengobatan antibiotik ini
dalam waktu 48 jam dapat menghentikan diare yang terjadi.
Lalu bagaimana pencegahannya ?
Pada prinsipnya pencegahan yang
paling baik untuk penyakit ini adalah dengan selalu menjaga kebersiha pribadi
dan lingkungan.
Ada Obat Herbal Alami yang aman & efektif. Untuk Panggilan Cure Total +2349010754824, atau email dia drrealakhigbe@gmail.com Untuk Janji dengan (Dr.) AKHIGBE hubungi dia. Pengobatan dengan Obat Herbal Alami. Untuk: Demam Berdarah, Malaria. Menstruasi yang Nyeri atau Tidak Teratur. HIV / Aids. Penderita diabetes. Infeksi vagina. Keputihan Vagina. Gatal Dari Bagian Pribadi. Infeksi payudara. Debit dari Payudara. Nyeri & Gatal pada Payudara. Nyeri perut bagian bawah. Tidak Ada Periode atau Periode Tiba-tiba Berhenti. Masalah Seksual Wanita. Penyakit Kronis Tekanan Darah Tinggi. Rasa sakit saat berhubungan seks di dalam Pelvis. Nyeri saat buang air kecil. Penyakit Radang Panggul, (PID). Menetes Sperma dari Vagina Serta Untuk jumlah sperma rendah. Penyakit Parkinson. Lupus. Kanker. TBC Jumlah sperma nol. Bakteri Diare.Herpatitis A&B, Rabies. Asma. Ejakulasi cepat. Batu empedu, Ejakulasi Dini. Herpes. Nyeri sendi. Pukulan. Ereksi yang lemah. Erysipelas, Tiroid, Debit dari Penis. HPV. Hepatitis A dan B. STD. Staphylococcus + Gonorrhea + Sifilis. Penyakit jantung. Pile-Hemorrhoid. Rematik, tiroid, Autisme, pembesaran Penis, Pinggang & Nyeri Punggung. Infertilitas Pria dan Infertilitas Wanita. Dll. Ambil Tindakan Sekarang. hubungi dia & Pesan untuk Pengobatan Herbal Alami Anda: +2349010754824 dan kirimkan email ke drrealakhigbe@gmail.com Catatan Untuk Pengangkatan dengan (Dr.) AKHIGBE. Saya menderita kanker selama setahun dan tiga bulan meninggal karena sakit dan penuh patah hati. Suatu hari saya mencari melalui internet dan saya menemukan kesaksian penyembuhan herpes oleh dokter Akhigbe. Jadi saya menghubungi dia untuk mencoba keberuntungan saya, kami berbicara dan dia mengirimi saya obat melalui jasa kurir dan dengan instruksi tentang cara meminumnya. . Saya tidak benar-benar tahu bagaimana itu terjadi tetapi ada kekuatan dalam pengobatan herbal Dr Akhigbe. Dia adalah dokter jamu yang baik.
BalasHapus